Modusinvestigasi.Online, Bandung -Pemerintah Kota Bandung mengakui adanya tumpukan sampah sejumlah titik di Kota Bandung. Penyebabnya, ada beberapa kendala yang menyebabkan distribusi sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti tersendat.
Kabid Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLHK) Kota Bandung Sopyan Hernadi mengatakan bahwa, penumpukan sampah yang terjadi di Kota Bandung adalah akibat ditutupnya TPA Sarimukti selama dua hari, Jumat, 5 November 2021 lalu.
“Bandung lautan sampah tidak, tapi terancam tumpukan sampah, dua hari 253 ret tidak jalan, 1.300 ton sampah per hari berarti 2.600 ton sampah yang tidak diangkut, minggu siang baru jalan 68 truk,” kata Sopyan di Balai Kota Bandung pada Kamis, 11 November 2021.
Sopyan mengungkapkan, adanya jadwal baru operasional TPA Sarimukti juga menjadi kendala dalam pembuangan sampah. Selain itu, faktor cuaca juga berdampak pada melambatnya durasi pembuangan sampah
“Permasalahannya kita harus menyesuaikan dengan pola jam kerja baru, waktu dibatasi, yang biasa jam 3 subuh sampe jam 6 sore, sekarang jam 8 pagi sampe jam 3 sore, sabtu minggu berhenti,” ungkapnya.
Selain itu, Sofyan memaparkan faktor teknis lainnya terkait terhambatnya pengangkutan sampah dari TPS ke TPA.
“Kondisi cuaca, hujan jadi agak tersendat, di dalam manuver truk terganggu, lalu ada proyek pengecoran jalan itu mengganggu durasi untuk sampai ke TPA, yang kendala kan ketika buang sampah, gundukan nya harus didorong sama alat berat ke zona aktif, kalau tidak truk tidak bisa jalan,” imbuhnya.
Sopyan menambahkan, pihaknya mengaku saat ini tengah mengatur strategi untuk mengangkut sampah dari titik-titik penumpukan di Kota Bandung.
“Kerja kita sekarang dua kali, beresin dulu yang stop kemarin dua hari, dan mengantur lagi dengan pola yang baru, strateginya TPS kita penuhkan, lalu yang dipinggir jalan jangan sampai mengganggu estetika,” tambahnya.
Selain itu, Sofyan meminta kepada masyarakat untuk dapat memaklumi jika dalam minggu ini masih didapati penumpukan sampah di beberapa titik di Kota Bandung.
“Kalau menurut saya wajar (masih ada tumpukan sampah), karena kita dua hari berhenti,” bebernya.
Seperti pantauan Tim JIT di lapangan, penumpukan sampah juga terlihat di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Ciwastra, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung.
Sampah terlihat meluber ke bagian belakang pasar hingga mengganggu jalan dan pengunjung pasar. Pasalnya, bau menyengat dari tumpukan sampah tercium hingga radius puluhan meter.
Menurut Inan (48) selalu Koordinator TPS Pasar Ciwastra penumpukan sampah ini sudah terjadi sejak Jum’at, 5 November 2021. Menurutnya, hal ini berkaitan dengan sempat berhentinya TPA Sarimukti.
Kata Inan, keterlambatan berawal dari perubahan waktu, armada pengangkut sampah yang berkurang hingga alat berat dalam keadaan rusak.
Meski begitu, menurut Inan pengangkutan dilakukan setiap hari.
“Setiap hari diangkut, tapi ga maksimal jadi biasanya ada pengangkutan 6 sampai 7 truk sekarang cuma 3 sampai 4 jadi ada sisa,” ujar Inan pada Kamis, 11 November 2021.
Menurutnya, kondisi TPS Ciwastra yang memiliki kapasitas sekitar 150 Meter kubik ini tidak selalu meluber. Biasanya, sampah hanya menumpuk di bagian dalam TPS.
“Alat beratnya rusak sudah seminggu, barusan ada informasi sudah ada untuk penggantiannya,” tambahnya.
Selain kondisi tersebut, penumpukan diperparah oleh petugas kebersihan yang tidak tertib dalam prosedur pembuangan sampah.
“Kalau dari pasar sedikit, kebanyakan sampah dari warga. Terus terang aja, yang buah sampahnya seenaknya tukang roda-rodanya. Lagi alat rusak, ga mau ngisi ke kendaraan (truk sampah) langsung aja buang,” ujarnya.
Inan juga berharap, agar kondisi ini segera teratasi. Pasalnya TPS Pasar Ciwastra ini menampung sampah dari 6 kelurahan dari 2 kecamatan, di antaranya, Mekarjaya, Cijawura, Sekejati, Manjahlega, Jatisari dan Derwati.
Saat di lokasi, tampak alat berat yang sedang diperbaiki. Bahkan, seorang petugas terlihat sedang membawa bagian ban yang bocor untuk ditambal. (Red)